News

Info BEASISWA

StuNed

Taiwan Scholarship

Info LOWONGAN

Pabrik Rokok

Album Kita


Jumat, April 03, 2009

make your DREAM COME TRUE..

Ak yakin setiap mahasiswa Indonesia punya impian kuliah di luar negeri. Belajar kepada orang yg lebih ahli di tempat yg super modern...
Bertemu dengan temen2 yg lebih pinter..
Merasakan sense of incredible education...

Tapi, saat memikirkan kuliah di luarnegeri pasti yang kebayang MAHAL, RIBET, SULIT.
So... wajar jika banyak yg ngomong kuliah di luar negeri tuh :"bagai pungguk merindukan bulan":
Entah berapa teman2 kita yg memupuskan harapan,,,, kehilangan semangat.... karena pandangan-pandangan pesimis..
(ak juga termasuk yg terancam kehilangan semangat )

Untuk itu kmi mencoba menghubungi teman2 yang udah berhasil mencapi impian itu.. meminta agar mereka menuliskan sepenggal kisah yg mudah-mudahan bisa mengembalikan semangat kita yg ada disini

Cerita dari kakak Muhammad Firmansyah:

Kuliah di luar negeri…???, hemm impian muluk dan dari dulu memang aku inginkan.., dengan alasan sederhana..”Ingin melihat negeri lain……”, jadi sehabis lulus kuliah pernah hunting kesana-kemari nyari info dan peluang buat sekolah diluar negeri…

Namun “kenyataan” tak seindah impian.., setelah lulus tahun 1998 banyak tuntuan lain yang membuat impian untuk sekolah diluar negeri ini menghilang dan nyaris tak sempat difikirkan…, sampai kemudian kantor tempat saya bekerja membuka peluang itu kembali…

Akhir tahun 2006 diadakan seleksi untuk program pengembangan kemampuan karyawan dan salah satunya adalah untuk sekolah di level magister, jadilah aku ikut seleksi dan sekedar mencoba-coba saja untuk ikut seleksi bersama-sama dengan karyawan2 yang lain.

Tak disangka ternyata hasil test tertulis (materi Test Tulis, adalah test TPA (standar BAPENAS), TOEFL dan GMAT)dapat dilalui dan saringan berikutnya adalah wawancara dan itu pun dapat dilalui.. dan mulailah kesulitan2 itu bertambah…

Problem terbesar adalah kemampuan bahasa Inggris.., seluruh univesitas yang membuka program Master untuk international student mensyaratkan toefl miniman 550 untuk PBT (Paper Base Test) dan setaranya untuk CBT dan IBT.., padahal hasil score test pertama untuk TOEFL bahkan hanyamendekati 400..(jauh amat…)nyaris “Hope Less” waktu yang tersisa hanya sekitar 7 bulan.. (umumnya permulaan masa kuliah di eropa pada bulan September)..

Beruntungnya bulan Februari-Maret 2007 ini diadakan persiapan kursus intensif selama 1 bulan penuh dengan porsi 8 jam perhari diluar jam istirahat… (beuh.. lumayan jenuh juga..) dan hasilnya juga terasa, hasil TOEFL bergerak dari 510 dan akhirnya mencapai 560…. (deg deg an juga dibuatnya….)

Ada beberapa pilihan yang ditawarkan dari kantor untuk program sekolah di luar negeri ini.. Mulai dari Australia, Malaysia, Jerman,Belanda dan Inggris. Dan sejujurnya saya hanya memilih program dalam negeri di ITB dengan pertimbangan biar tidak berpisah dengan anak2 dan istri.. namun tim seleksi yang memutuskan menentukan TU Delft di Belanda sebagai tempat program Msc saya dengan jurusan Electrical Power Engineering sebagai menunya…,

Sudah 9 tahun sejak wisuda S-1 dan tentu bukan hal yang mudah untuk kembali menekuni persamaan2 integral dan differensial ini tentu jadi tantangan juga , belum lagi adaptasi budaya dan perasaan sepi jauh dari keluarga..

Dengan berat hati (berpisah dari keluarga) bercampur juga penasaran (ingin melihat negeri lain..) 27 Agustus 2007 saya berangkat dari Bandara Sukarno Hatta menuju Schipoll (Amsterdam), tak ingin berurai air mata dari Bandung saya berangkat sendiri dan tidak ingin diantar oleh anak dan istri..

“You Are Never Walk Alone”, he he mungkin ini salah satu kunci untuk dapat bertahan hidup di rantau orang.., beruntung di kota Delft ini cukup banyak komunitas pelajar dan keluarga Indonesia.., anggota PPI (persatuan pelajar Indonesia) Delf berjumlah hamper 100 orang dari dua universitas, TU Delft dan IHE.., jadilah teman-teman dan keluarga2 indonesia ini menjadi tempat untuk berbagi kesultan dan cerita.., cukup sering undangan makan malam dilayangkan keluarga2 indonesia disekitar Delft ini dan cukup lah untuk melepas kangen pada Bakso,Rendang, Sop Buntut dll.

Untuk persoalan Budaya dan Kesepian dengan cepat dapat dilewati, nanmun di Kampus tantangan Akademis sudah menanti, system quarter (kurang lebih 10 Pekan) membuat putaran kuliah-Ujian menjadi cepat sekali dan pada awalnya lumayan membuat perut kembung (he he), sekali lagi beruntunglah banyak mahasiswa yang cerdas dan kita dapat menikmati juga berkah kecerdasan mereka dengan “Bertanya dan Belajar” pada mereka , ditambah gadget “recorder” yang merekam kuliah yang disampaikan dosen jadilah kombinasi yang pas untuk persiapan menhadapi ujian2 oral.. (oh iya ujian2 disini dada yang dilaksanakan tertulis namun ada juga yang bersifat oral…).., sekali lagi lingkungan banyak sekali membantu menyelesaikan persoalan akademis ini…, dengan budaya bebas bertanya yang diperlihatkan oleh dosen dan siswa disini menjadi pelajaran “budaya” tersendiri…, kepikir kalo di Indo panggil profesornya dengan namanya doing.. bisa2 dicuek kin tuh pertanyaan…. Ha ha ha..

Beberapa teman2 mengalami kesulitan dengan akademisnya.. dan hebatnya system disini benar2 ingin membantu agar mahasiswa dapat melalui kesulitan2 itu. Satu kata kunci disini jangan putuskan komunikasi dengan supervisor akademis karena mereka benar2 berfungsi untuk mencari jalan keluar untuk kesulitan2 yang diluar kemampuan kita…

Quarter demi quarter berlalu dan saat ini masih ada Thesis yang harus diselesaikan sebelum bisa kembali ke Indonesia lagi…. Semoga Allah berikan kekuatan agar bisa melaluinya.. Amien..

image

(Penulis.. Paliing Kanan, Back Ground Delta Project)

Sekarang baru satu Kakak yg menuliskan ceritanya (makasih banget buat kakak Muhammad Firmansyah), ak udah mencoba menghubungi kakak-kakak yg laen. Mungkin mereka masih sibuk dengan kuliahnya jadi lum sempet berbagi cerita dengan kita..

Btw,, mudah-mudahan cerita2 diatas mampu menjadi setetes embun semangat di tengah teriknya putus asa..

Silahkan temen2 mengunjungi info link2 beasiswa yg ada di weblog ini..

Oh iya selain dengan mengikuti program beasiswa yg ada, temen2 bisa mengikuti KOMPETIBLOG yg diadakan NESO Indonesia. Hadiah utamanya summer course di Belanda.

Keren kan.. temen2 bisa melihat langsung bagaimana studi di Belanda, ketemu kawan2 baru, melihat High End Education yg tentunya mampu membakar semangat agar terus maju..

Siapapun nanti diantara kita yg berhasil study disana...

jangan lupa....

disini ribuan teman membutuhkan dorongan spirit agar bisa terus melangkah ke sana..

jutaan saudara memerlukan percikan pengetahuan agar mampu berbakti pada negeri...

agar setiap jiwa terus bangkit mengharumkan pertiwi , in the Global Community...

Let's reach our dream together...

 
© Copyright by arekPE.blogspot.com  |  Template by Blogspot tutorial